Wild in the
Laboratory : A Discussion of Plans and Situated Actions
JOHN ROOKSBY
Abstract
Suchman’s
book Plans
and Situated Actions has been influential in HCI (Human Computer
Interaction). The book is often discussed with reference to ethnographic
fieldwork, sometimes being cited as if it were a field study. However, the book
uses examples from a laboratory study and contains criticisms of ethnography.
This article explores how and why Suchman carried out a laboratory study. Based
upon this exploration, it argues that social analysis in HCI does not
necessitate fieldwork outside the laboratory. More broadly, the paper argues
that an appreciation of Plans and Situated Actions can help in moving towards
forms of social analysis that span both the laboratory and the world outside.
If there is to be a “turn to the wild” HCI, this should not be a turn away from
the laboratory but a turn away from research methods that ignore human
practice. This is not to defend laboratory experiments, but to defend
laboratory-based studies that explicate technology in practice.
Pengkaji : Nama di samarkan maaf
Artikel ini membahas sebuah buku karangan Suchman Berjudul “Rencana
dan Tindakan yang di Kondisikan”. Buku ini mengundang banyak kontrofersi yang
berkaitan Interaksi Manusia dan Komputer karena memberi pengaruh yang besar di
dalamnya. Buku ini mengandung bahasan terkait dengan pekerjaan lapang dalam
dunia etnografi. Buku ini menyatakan kritik banyak tentang kerja lapangan dan Suchman
lebih memilih untuk melakukan studi penelitian dalam laboratorium. Dengan
analisis sosial Interaksi Manusia dan Komputer tidak memerlukan adanya kerja
lapangan di luar laboratorium. Namun ada sisi lain yang lebih baik yaitu Buku “
Rencana dan Tindakan yang di kondisikan “ sebenarnya sangat membantu
perkembangan dalam sosial analisis dari hasil laboratorium dan dunia luar.
Apabila dalam analisis laboratorium terdapat bagian yang “ beralih ke bagian
yang lebih liar” dalam Interaksi manusia dan Komputer, maka dapat dikatakan
bahwa metode ini telah mengabaikan Manusia dalam aplikasi praktiknya. Namun
artikel ini sebenarnya bukan dibuat untuk mendukung penelitian dalam
laboratorium saja. Tapi untuk mempertahankan penelitian berbasis laboratorium
yang dapat membantu anlisis sosial teknologi dalam praktek.
Artikel ini membahas tentang sosiologi liar, dan berbagai istilahnya
yang dijelaskan oleh berbagai pakar sebagai analisis sosial. Yang bertujuan
untuk mencari pengertian lain tentang sosiologi itu sendiri. Disebutkan bahwa
sosiologi liar adalah melihat dari persepektif dan metode dari tujuan disiplin
ilmu sosiologi. Banyak pendapat antaranya dari Dourish, Bell, Randall, Rogers.
Pada Interaksi manusia dan komputer, menganjurkan metode “Alam
liar”.sedangkan ada 4 yang berpendapat bahwa analisis sosial perlu juga
melakukan pelonggaran pada penelitian di lapangan atau etnografi. Dan mencoba
kembali lagi dengan cara studi laboratorium.
Suchman menyatakan dalam bukunya bahwa, Interaksi Manusia dan Komputer
akan memiliki hubungan yang asimetris dengan manusia yang melakukan banyak
pekerjaan yang banyak terlibat dengan akses teknologi yang sedikit, dan kurang
nya waktu dan kesempatan untuk memahami teknologi tersebut. Jadi Suchman
berpendapat bahwa dalam pemahaman teknologi, tidak cukup hanya dengan membuat
teknologi semudah mungkin menjadi lebih jelas, tetapi juga melakukan praktik
pada masyarakat luas.
Suchman tidak bermaksud untuk mengklaim bahwa masyarakat hanya
melakukan tindakannya berdasarkan rasionalitas, namun ia berargumen bahwa
tindakan selalu dibangun dalam keadaan yang lebih lama, dan menarik.
Menurut crabtree et al. [2009] menyatakan bahwa” etnographi dalam gaya
Suchman lebih jauh, mengabaikan cara-cara dan analisis percakapan dan mengambil
rencana dan tindakan yang di kondisikan dengan alasan untuk fokus pada situasi
dunia nyata. Sedangkan itu merupakan konsep Interaksi Manusia dan Komputer. Sejak
1987, ketika buku Suchman diterbitkan, antropologi ternyata telah berkembang.
Namun interaksi manusia dan komputer terlalu lambat untuk mengimbangi perubahan
ini.
Menurut lazar et al menyamakan etnografi dengan penelitian alam liar,
yang merupakan studi yang biasa dilakukan
di rumah, di tempat kerja dan tempat tempat dimana banyak perlakuan
menarik dapat terjadi.
Bagi yang tidak akrab dengan rencana dan tindakan yang di kondisikan
akan menganggap bahwa buku Suchman ini menggunakan etnografi lapangan untuk
mempelajari interaksi manusia dan komputer. Namun anehnya Suchman membuat buku
yang berisi tentang Interaksi Manusia dan Komputer yang menggunakan etnografi
studi laboratorium. Hal ini adalah sebagai kritikan dari Suchman bahwa ada
rekomendasi rekomendasi darinya sebagai seseorang yang memiliki latar belakang
dalam etnobiografi dan antropologi.
Dalam bidang etnobiografi ditambah dengan analisis
ethonomerthodological. Dengan ini maka pengembang dapat mengetahui tempat
dimana sistem akan diimplentasikan. Pada studi Suchman selain melakukan
perusahaan penelitian dan lingkungan pengembangan, dan evaluasi pengembangan
teknologi.
Ada dua bentuk umum dari interaksi manusia dan komputer yaitu pengujian
dan uji coba penggunaan. Tujuan adanya pengujian adalah menampilkan peralatan
perangkat lunak yang diperlukan dalam laboratorium, melakukan tes yang
terstruktur mengukur intuitif, aksesibilitas, kecepatan, dan kesalahan. Sedangkan
uji coba bertujuan untuk mengeksplorasi penggunaan sistem.
Jadi, Kesimpulannya, Studi Interaksi Manusia dan Komputer telah sampai
pada masa pasca etnografi. Karena perhatian penelitian dan aspek yang dikaji
tidak sebatas dengen terjun kelapangan saja, namun juga mengutakan asas uji
laboratorium yang dimaksudkan dengan melakukan suatu uji coba dengan situasi yang sudah dikondisikan
sebelumnya. Seperti yang disampaikan pada buku Suchman yang dibahas di artikel
ini.
blog yang di komentari
http://rijenjunips.blogspot.com/2015/06/informing-design-of-novel-input-methods.html?showComment=1434940254574#c7746678895275473400
http://nurdeviilkom49.blogspot.com/2015/06/motivation-as-lens-to-understand-online.html?showComment=1434943025537#c1852125915610313717